Review Dragonball Xenoverse



Orang-orang yang sempat merasakan indahnya tahun 80-an dan 90-an tentunya mengenal baik nama Dragon Ball yang memenuhi toko buku, toko game, serta layar televisi di rumah yang ada anak laki-laki berusia di bawah 15 tahun (atau untuk beberapa kasus, yang di atas 20 pun masih menikmati Dragon Ball). Meskipun sudah berusia 30 tahun, seri Dragon Ball masih saja mendapatkan adaptasi baru entah dalam bentuk film animasi, video game, dan bahkan film Hollywood yang sebaiknya tidak didekati sama sekali.
Tahun ini, Dragon Ball kebagian game baru yang merupakan game pertamanya di generasi console baru, Dragon Ball Xenoverse. Sebelum ajang Tokyo Game Show 2014, saya sempat mencicipi game ini dan cukup menikmati pertarungan yang bisa saya lakukan di dalamnya. Lalu apakah pengalaman ini berubah di versi penuhnya? Atau mungkin Dragon Ball Xenoverse punya pesona lain di luar sesi pertarungan? Temukan jawabannya di bawah.

Dragon Ball Xenoverse | Wide Screenshot (1)

 

Orang Pun Datang Dan Akan Kembali

Dragon Ball Xenoverse mengusung cerita yang sama dengan cerita yang dapat kamu temukan di sepanjang kisah Dragon Ball Z. Mulai dari datangnya Raditz ke bumi, sampai ke kisah munculnya Buu dan kawan-kawan. Namun Xenoverse menyajikan perbedaan menarik sendiri dalam ceritanya. Di sini kamu akan berperan menjadi seorang patroli waktu yang menyadari bahwa ada oknum-oknum tertentu yang mencoba mengubah sejarah dengan merecoki pertarungan-pertarungan penting yang pernah terjadi di Dragon Ball. Biasanya hal ini mereka lakukan dengan cara membuat musuh yang sedang menyerang menjadi lebih kuat dari biasanya.
Dragon Ball Xenoverse | Side Screenshot (2)Dengan bimbingan Trunks yang merupakan anggota senior patroli waktu, kamu akan ikut terlibat dalam pertarungan-pertarungan penting ini demi menjaga alur waktu agar tidak menyimpang. Sedikit ironis memang mengingat Trunks sendiri pernah mengacaukan alur waktu dengan memperingatkan para pejuang bumi akan kehadiran Android No. 17 dan 18. Karena natur cerita yang memang tentang mengembalikan waktu sesuai kejadian seharusnya, jangan harap kamu akan memiliki cerita yang bercabang di game ini ya. Semua cerita berlangsung dengan sangat linear.
Karakter yang kamu kendalikan adalah seorang yang tidak muncul dalam cerita asli Dragon Ball, oleh karena itu Bandai Namco mengizinkan kamu untuk menciptakan karakter sendiri dengan cukup bebas. Kamu bisa menciptakan manusia biasa, makhluk Namek, Saiya, Majin, atau bahkan karakter dari ras Frieza sekalipun. Tidak terbatas ke penampilan fisik saja, kamu juga bisa mendandani karaktermu ini dengan berbagai kostum dan aksesori yang dapat kamu temukan selama menjalankan misi utama maupun sampingan, atau dengan cara membelinya dengan uang yang kamu kumpulkan dari bertarung.
Kustomisasi yang menarik ini membuat Dragon Ball Xenoverse menjadi game yang begitu spesial dan menarik untuk siapapun, terutama para penggemar Dragon Ball. Kapan lagi kamu punya kesempatan untuk membuat karakter Dragon Ball sebebas ini bukan … kecuali kalau kamu menghitung Dragon Ball Online yang hanya tersedia eksklusif di Cina, Jepang, Taiwan, dan Korea. Oh sekedar informasi saja, Dragon Ball Xenoverse sendiri mengambil banyak aset dari Dragon Ball Online yang telah ditutup, termasuk karakter antagonis orisinal game ini yaitu Towa dan Mira.
Dragon Ball Xenoverse | Wide Screenshot (2)

 

Bertarunglah Dragon Ball, Dengan Segala Kemampuan Yang Ada

Dragon Ball Xenoverse | Side Screenshot (3)Dalam Dragon Ball Xenoverse kamu mungkin memiliki berbagai kegiatan untuk dilakukan, tapi pada dasarnya game ini adalah game fighting, dan Dragon Ball Xenoverse sangat sukses menyajikan pertarungan cepat ala Dragon Ball. Berbagai combo lebay, tembakan-tembakan tenaga dalam penuh warna, serta suara desingan-desingan petarung yang bergerak secepat kilat bisa kamu temukan dan lakukan di sini.
Secara kontrol pun Dragon Ball Xenoverse memiliki banyak keunggulan. Game ini memiliki aksesibiltas yang sangat tinggi. Maksudnya, meskipun kamu bukan seorang yang biasa dan jago dalam bermain game fighting, kamu tetap akan bisa mempelajari game ini dengan cepat dan mudah (dibuktikan oleh saya sendiri yang sama sekali tidak pandai bermain game fighting). Meskipun mudah untuk dipelajari, bukan berarti game ini adalah game yang memiliki tingkat kesulitan yang mudah.
Ketika kamu berhadapan dengan komputer, mengulang permainan adalah hal yang akan cukup sering kamu lakukan. Kadang untuk menanggulangi kesulitan ini kamu akan dipaksa untuk melakukan grinding demi mengumpulkan uang serta menaikkan level karakter. Untungnya gameplay pertarungan yang bagus membuat grinding cukup menyenangkan (asalkan kamu cicil, jangan langsung menghabiskan 2 jam demi menaikkan level ya).
Dragon Ball Xenoverse | Wide Screenshot (3)
Medan pertempuran yang ramai
Selain bertarung, Dragon Ball Xenoverse juga memiliki sebuah tempat bernama Toki Toki City yang bisa kamu jelajahi. Toki Toki City bisa dibilang merupakan menu atau lobi game yang dibuat layaknya sebuah kota. Di sini kamu bisa berbelanja berbagai benda untuk membantu pertarungan, membeli kemampuan bertarung, membeli pakaian dan aksesori, serta berbagai aktivitas lainnya.
Dragon Ball Xenoverse juga memiliki fitur guru-murid di mana kamu akan bisa bertemu dengan karakter dari kisah Dragon Ball dan mencoba untuk berguru dengan karakter tersebut. Dengan berguru maka kamu akan bisa mempelajari gerakan-gerakan yang dimiliki oleh karakter tempat kamu belajar.
Dragon Ball Xenoverse | Screenshot (1)
Selain aktivitas-aktivitas di atas, di sini kamu juga bisa mengumpulkan tujuh bola naga. Cara mendapatkannya cukup acak dan misterius, tapi jika kamu sukses mengumpulkan seluruh bola naga tersebut, kamu akan bisa memanggil dewa naga dan memohon berbagai permintaan. Permintaan yang bisa kamu ajukan ada mulai dari meminta uang yang banyak, meminta benda-benda langka dalam game, membuka karakter rahasia baru, menaikkan level, dan lain-lain. Saran saya, kalau kamu mendapatkan Dragon Ball gunakan saja untuk membuka karakter rahasia baru, setidaknya jika kamu memilih pilihan ini hasilnya dijamin bagus tidak seperti yang lainnya.
Sayangnya meskipun memiliki bagian pertarungan yang berkualitas serta konsep Toki Toki City yang menarik, banyak eksekusi dari bagian selain pertarungan di game ini nampak kurang terpoles. Berbagai informasi tidak disampaikan dengan cukup baik sehingga tidak jarang saya dibuat bingung dengan apa yang harus saya lakukan. Hal ini saya jamin akan kamu alami juga di awal-awal permainan. Hal ini semakin diperparah karena ketika berada di Toki Toki City kamu tidak dapat melakukan fast travel. Kota ini mungkin saja kecil, tapi kalau untuk melakukan aktivitas singkat saja game mengharuskan pemain untuk berjalan ke tempat yang itu-itu terus, segalanya tentu akan jadi membosankan.
Dragon Ball Xenoverse | Screenshot (2)
Kumpulkan tujuh bola naga dan wujudkan keinginanmu
Keluhan desain game juga saya temukan ketika karakter ingin berbelanja pakaian atau aksesori. Di sini, game tidak akan memberikan preview sama sekali dan kamu baru bisa melihat wujud dari benda yang kamu beli setelah membayarnya. Perlu diingat game ini tidak memiliki fitur save manual sehingga segala keputusan yang kamu ambil akan tersimpan secara otomatis. Jadi kalau kamu salah beli barang, kamu hanya bisa meratapi kesalahan kamu.
Dragon Ball Xenoverse | Wide Screenshot (4)

 

Jawabnya Ada Di Ujung Langit

Dragon Ball Xenoverse | Side Screenshot (4)Selain kekurangan dari segi desain game, keluhan terbesar saya rasakan dari segi server. Dragon Ball Xenoverse merupakan game yang sangat mengedepankan fitur online, sayangnya hal ini tidak didukung dengan server yang mumpuni. Hal ini semakin diperkeruh dengan fakta bahwa game akan meminta kamu untuk terhubung ke server meskipun kamu bermain single player. Sebuah keputusan yang sangat aneh. Tidak jarang saya berusaha masuk ke lobi single player namun gagal, atau tiba-tiba terlempar ke menu utama begitu saya menyelesaikan misi hanya karena saya terputus dari server ketika memainkan game ini sendirian.
Masalah dalam server ini membuat Dragon Ball Xenoverse terasa seperti permainan menunggu, menunggu, dan menunggu. Baru mulai game saya harus menunggu agar terhubung ke server. Setelah terhubung ke server saya harus menunggu loading dari game, setelah masuk ke dalam game saya harus menunggu lagi kombinasi antara loading dan koneksi server. Rasanya bermain Dragon Ball Xenoverse membutuhkan kesabaran yang sama dengan menonton serial animasi klasik Dragon Ball yang memiliki tempo cerita yang amat sangat lambat.
Dragon Ball Xenoverse | Side Screenshot (5)Anehnya, game akan berjalan dengan sangat lancar seandainya saya mematikan koneksi internet di komputer saya sepenuhnya. Tanpa koneksi internet, saya tidak perlu melihat tulisan “Connecting to Dragon Ball Xenoverse” sama sekali dan saya tidak perlu khawatir harus terlempar ke menu utama ketika tengah bermain. Membuat saya bingung untuk apa Bandai Namco menerapkan kewajiban terhubung internet kalau memang fitur ini bukanlah fitur wajib dan malah bisa menyusahkan pemain.
Dragon Ball Xenoverse juga memiliki fitur multiplayer, baik online maupun lokal. Fitur multiplayer lokal bisa kamu mainkan bersama-sama dengan teman kamu menggunakan komputer atau console yang sama. Karena memang bagian pertarungan di game ini sangatlah seru, tentu saja melakukan pertarungan bersama-sama dengan teman juga akan memberikan kamu dan teman-temanmu pengalaman yang seru dan ramai.
Sayangnya hal yang sama tidak saya rasakan di bagian multiplayer online. Berkeliling Toki Toki City yang dipenuhi oleh pemain lain yang melakukan hal-hal yang tidak kalah bodohnya dengan apa yang karakter saya lakukan bisa dibilang cukup menarik. Apalagi melihat berbagai penampilan keren karakter-karakter tersebut serta nama-nama konyol yang mereka miliki. Sayangnya ketika saya mencoba bergabung dalam permainan online, tidak ada pertarungan untuk saya lakukan. Bahkan ketika saya membuat sesi permainan pun tidak ada pemain yang bergabung sama sekali. Membuat aktivitas menunggu menjadi lebih lama lagi dari sebelumnya.
Dragon Ball Xenoverse | Wide Screenshot (5)
L-l-lebih dari 9000 … oh tidak ternyata

Kesimpulan

Dragon Ball Xenoverse | Side Screenshot (6)Secara keseluruhan Dragon Ball Xenoverse adalah sebuah game fighting yang sangat berkualitas dan merupakan hiburan wajib bagi penggemar Dragon Ball. Sayangnya kualitas gameplay yang baik ini dirusak oleh berbagai masalah yang berhubungan dengan server serta sedikit masalah minor di bagian desain game.
Saya akan menyarankan game ini untuk penggemar game fighting, penggemar Dragon Ball, atau kepada siapapun yang di tempat tinggalnya ada lebih dari satu orang yang bermain game. Game ini sangat seru dimainkan sendiri, tapi lebih seru lagi ketika dimainkan bersama-sama. Asal pastikan saja kamu punya koneksi internet yang oke, atau kalau tidak putus sekalian koneksi internetmu sebelum mulai bermain Dragon Ball Xenoverse. Oh iya, game ini juga merupakan satu dari sedikit game modern yang masih bisa mendeteksi gamepad Logitech jadul saya lo, senangnya.

Minimum Requirements

CPU: Intel Core 2 Duo 2.4Ghz / AMD Athlon 64 X2 5200+, 2.6GHz
CPU Speed: Info
RAM: 1 GB
OS: Windows Vista (x64) / Windows 7 (x64)
Video Card: 512 MB Nvidia GeForce 8800 / ATI Radeon HD 3870
Free Disk Space: 10 GB

Recommended Requirements

CPU: Intel Core i3-530, 2.93 GHz / AMD Phenom II X4 940, 3.0GHz
CPU Speed: Info
RAM: 4 GB
OS: Windows Vista (x64) / Windows 7 (x64) / Windows 8 (x64)
Video Card: 1 GB Nvidia GeForce GTX 550 Ti / AMD Radeon HD 6790
Free Disk Space: 10 GB


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment